Naingkana kacci Balloka....?!!!

Posted by An Nafri Saiful On 03.07 0 komentar

BALLO'...ALKOHOL CITA RASA MAKASSAR 
Apapun alasannya, keberadaan minuman beralkohol tidak lepas dari konteks budaya suatu masyarakat. Hampir bisa dipastikan setiap komunitas budaya tertentu memiliki tradisi membuat atau mengkonsumsi minuman keras. Semisal, masyarakat Perancis yang begitu kental dengan tradisi pembuat anggur terkenal, atau tuak, jenis minuman beralkohol yang ditemukan di berbagai daerah dengan nama berbeda. Sopii untuk masyarakat Maluku, ballo', yang akrab di Sulawesi Selatan, atau ciu, yang dikenal di sekitar Jawa Tengah.

Minuman keras tradisional Bugis Makassar sejenis Tuak yang dikenal dengan nama BALLO terdiri dari beberapa macam sesuai jenis pohonnya yaitu Enau, Nipa dan Tala/Lontara. Jenis pohonnya tumbuh sesuai dengan kondisi daerahnya. Pohon Enau banyak tumbuh diwilayah yang dekat dengan perairan sungai dan pegunungan. Pohon Nipa banyak ditemui diwilayah pesisir Pantai sedangkan Pohon Tala atau Lontara banyak ditemui didaerah pedataran dengan jenis tanah kering bebatuan.

Produksi Tuak atau Ballo yang paling populer yaitu antara lain Inru dari pohon enau dimana hasil sadapan dari pohon enau ini dibuat produksi untuk Gula Merah. Jenis pohonnya banyak ditemui hampir disetiap daerah wilayah utara sampai ke Toraja. Sedangkan Pohon Tala atau yang dikenal dengan pohon Lontara. Jenis pohonnya lebih banyak ditemui diwilayah Gowa dan sepanjang wilayah daerah bagian selatan.

Di Tana Toraja, minuman tradisional tuak ini sudah menjadi jamuan standar terutama ditengah perhelatan besar. Ballo'menjadi salah satu sesajian yang harus ada dalam ritual adat Toraja. Iapun menjadi sarana pergaulan. Ballo', merupakan minuman hasil sadapan pohon enau, atau dalam bahasa Toraja disebut 'induk'. Dalam setiap pelaksanaan ritual adat atau pesta adat Toraja, ballo' selalu ada, baik sebagai kelengkapan upacara, maupun sebagai minuman buat para tamu. Masyarakat yang tinggal di pegunungan ini memiliki sudut pandang lain soal ballo'. Minum ballo', hanyalah untuk penghangat tubuh di saat hawa dingin menyerang. Ballo'-pun diyakini mampu menambah tenaga.

Ketika dimasa Kerajaan Gowa mengenal aksara, pada saat itu belum ditemukan media yang tepat untuk dijadikan tempat menorehkan aksara. Barulah terpikirkan memanfaatkan pelepah daun lontar untuk menulis fatwa-fatwa kerajaan. Dipilihnya daun lontar ketika itu (abad 14) karena kertas belum dikenal, sementara Pohon Lontar memang banyak tumbuh dikawasan wilayah Gowa. Aksara tersebut mulanya ditulis pada batang Pohon Katangka, batu dan kulit hewan, hanya saja kualitas tulisan tersebut tidak awet.

Barulah daun lontar dianggap efektif dan cocok untuk menuliskan aksara ini. Selain sebagai tumbuhan khas Gowa, Pohon Lontar juga dijadikan lambang kejantanan bagi kaum laki-laki. Pohon Lontar atau Talak termasuk tanaman multi guna. Hampir semua bagian pohonnya bermanfaar bagi kehidupan manusia. Misalnya batang, bisa dijadikan tiang rumah atau alat bajak sawah. Sementara seratnya dibuat topi atau anyaman lainnya. Buahnya bisa dimakan langsung dan buah yang sudah matang bisa dijadikan penganan. Selain itu buahnya pun bisa dijadikan gula, dan dari permentasi buah Tala inilah kemudian muncul minuman tuak tradisional khas Makassar yang juga disebut “ballo”. Ballo ini dijadikan sebagai minuman yang bisa memaksimalkan tenaga untuk bekerja dan beraktifitas.

Minuman Tuak atau Ballo ini telah menjadi semacam jamuan pelengkap pada kondisi tertentu dalam pola budaya masyarakat. disamping memang pohonnya banyak tumbuh disepanjang jazirah wilayah kekuasaan kerajaan Gowa, sudah tentu pemanfaatan bagian-bagian pohon Lontara yang berguna dijadikan mata pencaharian masyarakat, buah Tala pun diproduksi khusus untuk dijadikan Ballo. Konon pada zaman dahulu kala, minuman tradisional ini dijadikan sebagai simbol kejantanan bagi para pejuang. Menurut pengakuan para pejuang, setelah minum ballo, akan timbul keberanian dalam dirinya dan siap menghadapi lawan tanpa memikirkan risikonya
jadi yang berpendapat BALLO' asam salah karena ballo bahan dasar pembuatan gula merah atau gula jawa
di kutip dari om ijal
 

Categories:

0 Responses "Naingkana kacci Balloka....?!!!"

Posting Komentar